Tantangan UMKM di Tahun 2023
Sebagai pelaku yang melihat langsung bagaimana dinamika dan perkembangan sebuah usaha dalam lingkup kecil, tentu saya mempunyai pandangan tersendiri bagaimana melihat dan menyikapinya. Jika Anda menyukai dan mengikuti perkembangan dunia bisnis, pastinya Anda memahami variasi dunia korporasi. Khususnya di Indonesia sendiri, memiliki berbagai macam perusahaan yang tersebar di berbagai kategori, salah satunya perusahaan kalangan kecil atau biasa disebut dengan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Sepengalaman saya dalam menangani berbagai macam UMKM, tenntu memberikan perspektif yang baru kepada saya pribadi. Harapannya, dari tulisan ini, Anda bisa mendapatkan berbagai macam pencerahan (insight) yang dapat Anda gunakan sebagai paradigma yang berguna untuk Anda.
Tentunya, saat ini, dalam konteks ke-Indonesia-an, Bangsa kita dari sektor perekonomian dan bisnis masih sangat bergantung kepada UMKM yang menopang hampir seluruh kehidupan masyarakat Indonesia. Betapa tidak? Jumlah UMKM di Indonesia di tahun 2019 saja sudah mencapai angka 65.465.497 alias 99,99%! Sedangkan usaha yang dikategorikan besar atau biasa disebut Usaha Besar (UB) hanya berjumlah 5.637 alias hanya 0,01%! Tentu dari adanya fakta berikut, Indonesia sangat bergantung kepada UMKM yang menjadi basis roda perekonomian bangsa.
Dengan posisi tersebut, peran UMKM menjadi sangat sentral dalam mengendalikan ekonomi negara. Namun, syarat untuk menjadi negara maju salah satunya ialah jumlah pengusahanya mencapau angka 14%. Faktanya dilansir dari mediaindonesia.com, angka pengusaha Indonesia hanya berkisar di angka 3%. Masih kalah jauh dengan negara-negara tetangga kita! Hal itu juga disebabkan oleh UMKM yang juga tidak berkembang sehingga tidak memiliki signifikansi yang cukup berarti dalam perekonomian makro Indonesia.
Tentunya, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi perekonomian Indonesia, khusunya UMKM di Indonesia. Maka dari itu, bisa dibilang, UMKM di Indonesia memiliki tantangan yang cukup beragam dan kompleks pada tahun 2023 ini. Salah satu tantangan utama adalah persaingan yang semakin ketat dari UMKM lainnya maupun dari perusahaan besar. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam meningkatkan pangsa pasar dan mempertahankan eksistensi UMKM.
Selain itu, tantangan lain yang dihadapi oleh UMKM di Indonesia adalah keterbatasan akses kepada modal dan teknologi. Banyak UMKM masih kesulitan dalam mendapatkan dana untuk mengembangkan bisnis mereka, serta kurangnya keterampilan dalam menggunakan teknologi untuk meningkatkan produktivitas.
Tantangan lain yang dihadapi oleh UMKM di Indonesia adalah keterbatasan akses pasar. Banyak UMKM kesulitan dalam menjangkau konsumen dan meningkatkan penjualan produk mereka.
Sementara itu, isu lingkungan dan sosial juga menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh UMKM. Banyak UMKM yang harus meningkatkan kualitas produk dan proses produksi untuk memenuhi standar lingkungan dan sosial yang semakin ketat.
Dari beberapa faktor yang saya sebutkan, sebenarnya, masalah utama UMKM di Indonesia ialah terletak pada stagnasi pola pikir para pengusaha UMKM. Bahkan sampai ada istilah "UMKM Trap Mindset" untuk menggambarkan mirisnya pola pikir pelaku UMKM. Dari pengalaman saya pribai selaku konsultan bisnis UMKM, ada berbagai macam aspek yang menggambarkan mirisnya paradigma pelaku UMKM, misalnya cepat puas dengan keadaan yang mengakibatkan tumpulnya inovasi, pengetahuan bisnis yang minim dan tidak terstruktur sehingga mengakibatkan banyaknya "trial & error" yang membuat berbagai macam modal terbuang sia-sia, dan masih banyak lagi.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, UMKM di Indonesia harus lebih inovatif dan kreatif dalam mengembangkan bisnis mereka. Mereka perlu keluarga dari belenggu mental yang tidak memberdayakan dan senantiasa untuk mencari cara untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta mencari cara untuk meningkatkan akses pasar dan modal. Selain itu, UMKM juga harus lebih peka terhadap isu-isu lingkungan dan sosial dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya.
tetapi, di satu sisi, pemerintah juga harus berperan aktif dalam mengatasi tantangan yang dihadapi oleh UMKM di Indonesia. Pemerintah harus memberikan dukungan finansial, teknologi, dan akses pasar bagi UMKM agar dapat berkembang dengan baik. Selain itu, pemerintah juga harus menyediakan program-program pendidikan dan pelatihan bagi UMKM agar dapat meningkatkan keterampilan dan meningkatkan produktivitas.
Sources:
- Arsip Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Mengenah Republik Indonesia 2018-2019
- Mediaindonesia.com - Syarief Oebaidillah
- Pexels - Huy Phan