PILIH MANA? - Ubah Pondasi Perusahaan atau Buat Perusahaan Baru? (1/2)

PILIH MANA? - Ubah Pondasi Perusahaan atau Buat Perusahaan Baru? (1/2)

Topik kali ini terjadi dalam pengalaman saya sebagai praktisi bisnis dan SDM. Ini sebuah persoalan yang tidak mudah untuk dibahas dan diputuskan seketika. Ya, bukan apa-apa, bicara fundamental perusahaan, berarti kita sedang berbicara pondasi dasar yang membuat sebuah bisnis atau perusahaan berdiri. Pondasi dasar juga yang akan menentukan seberapa baik dan tahan sebuah entitas -yang dalam konteks ini adalah eksistensi perusahaan)- dapat berdiri kokoh.

Yang ingin saya bahas kali ini pada sisi saya bekerja di sebuah UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Jadi untuk kasus pada perusahaan besar, mungkin berbeda paradigmanya. Pada kasus yang saya tangani adalah sebuah UMKM yang bergerak di bidang manufaktur produksi sandang atau konveksi di salah satu kota di Pulau Jawa.

Perusahaan ini sejak berdirinya sudah memutuskan untuk memenuhi pasar ekonomis, bahkan bisa dibilang menjadi salah satu perusahaan di bidangnya yang berani klaim konveksi termurah di Indonesia. Tentu, Anda pelan-pelan bisa memahami apa saja yang terjadi. Perang harga, ambil margin profit tipis, dan semacamnya sudah jadi pola. Tentu dalam skala waktu yang lebih panjang, sistem bisnis seperti ini akan sulit untuk mengalami perkembangan. Apalagi kalau sudah menghadapi persoalan perpajakan. Wong, harga murah masih mikirin alokasi pajak? Ya susah, lah!

Apakah cuma pajak yang jadi masalah? Oh, tentu itu satu hal hal lainnya. Kesejahteraan karyawan yang menjadi taruhan besar. Fakta dari yang saya alami ketika menangani sebuah UMKM yang cukup menjadi perhatian saya adalah mengenai upah dan benefit kesejahteraan karyawan. Yang saya temui, sebagian besar, mereka (perusahaan UMKM) tidak mampu memberikan upah yang layak sesuai dengan ketentuan minimum upah di setiap daerah. Tapi memang ada regulasi khusus yang memberi dispensasi terhadap UMKM yang memang beneran kemampuannya masih UMKM, bukan perusahaan yang mengaku UMKM setelah akal-akalan laporan keuangan, tenagakerja, dan sebagainya.

Pengalaman saya, cukup banyak perusahaan yang sebenarnya mampu untuk mengikuti regulasi pemerintah namun memaksa dirinya untuk selalu menjadi UMKM agar terhindar dari pajak dan pemenuhan kesejahteraan. Memang sih, konsep dasar bisnis adalah gimana caranya agar bisa dapat untung yang gede. Tetapi adalah regulasi sebenarnya untuk mengontrol etika bisnis agar tidak menimbulkan ketidakstabilan hubungan antara pekerja dan pengusaha.


*** Lanjut di Part 2***