Cara Meningkatkan Kualitas Sebagai Growth Mindset Leader

Cara Meningkatkan Kualitas Sebagai Growth Mindset Leader

Mungkin, sebagian Anda sudah tidak asing lagi dengan teori Mindset yang dipopulerkan oleh salah satu Profesor Psikologi kenamaan asal Amerika Serikat, yaitu Carol S. Dweck, Ph.D. Beliau menjabarkan bahwa Mindset atau yang biasa disebut dengan Teori Diri (Self-Theory) merupakan sebuah persepsi atau anggapan diri yang dipegang teguh oleh seseorang mengenai dirinya dan menjadi karakter yang melekat.

Dari dasar definisi tersebut, menjelaskan bahwa setiap orang memiliki pola pikir yang diyakini dan menjadi citra dirinya, sehingga orang lain yang berinteraksi dengan orang tersebut dapat mengenai karakter orang tersebut. Namun, hal tersebut tidak terlepas dari stigma baik atau buruknya, positif atau negatifnya. Artinya, dapat dipahami bahwa Mindset bersifat netral, sehingga Carol S. Dweck juga membaginya menjadi dua hal, yaitu Growth Mindset dan Fixed Mindset.

Growth Mindset sendiri merupakan sebuah pola pikir dari seseorang yang percaya bahwa kecerdasan dan kapasitas diri dapat dikembangkan, sehingga hal tersebut bersifat dinamis. Berbeda dengan Fixed Mindset yang mencirikan pola pikir seseorang yang percaya bahwa kecerdasan dan kapasitas diri bersifat permanen dan menetap, sehingga hal itu berdampak kepada cara pandang seseorang dengan menganggap kemampuan dan kapabilitas seseorang tidak dapat dikembangkan.

Lantas, apa kaitannya dengan seorang pemimpin (leader)?

Sebagai seorang pemimpin, tentu pola pikir menjadi salah satu hal yang mendasar karena dari pola pikir tersebut akan menghasilkan sebuah tindakan dan output tertentu. Maka, secara mudahnya, ketika seorang pemimpin memiliki pola pikir yang tidak fleksibel, kaku, dan memiliki perspektif pengetahuan yang terbatas, tentu hal itu akan menghasilkan tindakan dan output yang belum tentu optimal. Tetapi sebaliknya, ketika seorang pemimpin memiliki pola pikir yang dinamis, suka belajar dan meningkat kapasitas diri, tentu tindakan dan output-nya juga dapat menghasilkan sesuatu yang lebih luas.

Pertanyaan berikutnya adalah "Bagaimana caranya untuk menjadi pemimpin yang memiliki Growth Mindset?"

Selaku pemimpin, tentunya harus memahami bahwa pengetahuan itu bersifat dinamis dan akan selalu berkembang, sehingga, mau tidak mau, seorang pemimpin yang baik, harus terus meng-upgrade dirinya untuk senantiasa bersikap relevan dengan perkembangan yang ada. Dari hal itu, tentu akan menghasilkan sebuah konsekuensi pemahaman bahwa otak manusia memiliki potensi yang luar biasa dan perlu diberikan "asupan" yang bergizi untuk meningkatkan kinerja otak.

Dengan itu, Carol S. Dweck juga menjelaskan untuk menjadi seorang pemimpin yang berwawasan progresif, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, antaralain:

  1. Perlu yang namanya latihan dan belajar untuk mengasah kualitas pengetahuan Anda.
  2. Anda juga bisa mempelajari bagaimana cara otak bekerja, sehingga Anda mampu memahami bagaimana seharusnya Anda memperlakukan otak dan pikiran Anda.
  3. Setelah Anda memahami dua hal di atas, maka selanjutnya Anda dapat mencari hal pertama (do the first step) untuk mengeksplorasi minat dan bakat Anda akan diarahkan kepada hal apa, sehingga Anda tahu apa yang menjadi kekuatan dan potensi diri.
  4. Yang terakhir adalah dengan mengembangkan Mindset jauh lebih luas untuk membedah apa lagi hal yang akan Anda lakukan untuk dieksplorasi.

Setidaknya, dari empat langkah tersebut, Anda dapat melatih diri Anda agar bisa menjadi seorang pemimpin yang baik. Tentu, kunci menjadi pemimpin yang baik adalah Anda mampu mempengaruhi orang lain, bahkan tanpa Anda instruksikan.

Lalu, Bagaimana caranya agar Anda dapat mempengaruhi orang lain?

Yup! Jawabannya hanya satu kata, B.E.L.A.J.A.R.