Belajar dari Pailitnya Fabelio
Bagi pelaku Startup dan Bisnis pastinya sudah mengetahui, bahwa akhir-akhir ini, Startup Fabelio mengumumkan kepailitannya. Tentu hal ini cukup menggemparkan bagi pelaku usaha. Bagaimana tidak? Fabelio sendiri jika dikatakan tidak mampu bersaing karena modal, faktanya total pendanaan yang berhasil mereka himpun dapat menyentuh angka 300 miliar rupiah! Tentu bukan jumlah yang kecil bagi perusahaan rintisan.
Namun, apa yang menyebabkan Fabelio bisa bankrut?
Untuk menjawab pertanyaan ini, tentu ada banyak analisa yang bisa dilakukan. Salah satu hal yang utama adalah kecakapan manajemen puncak dalam merumuskan strategi bisnisnya. Disini, saya bukan berarti mengatakan bahwa Fabelio tidak memiliki manajemen puncak yang solid dan berkualitas. Hanya saja, ini murni dari pengalaman pribadi selama menangani perusahaan.
Selaku konsultan bisnis dan SDM, tentu hal ini menjadi isu yang penting dalam perumusan sebuah pondasi bisnis. Berbekal diskusi yang saya lakukan oleh rekan saya mengenai isu bisnis, tentu menjadi sebuah kewajiban kalau manajemen puncak akan menjadi pemegang kendali sebuah perusahaan. Akankah perusahaan sehat ataupun sakit, itu semua ada di tangan pemegang kuasa.
Jaminan modal yang banyak belum tentu menjadikan sebuah perusahaan menjadi pesat. Kita memahami bahwa ada 4 pilar bisnis yang perlu menjadi acuan dalam perumusan sebuah pondasi perusahaan yang baik, yaitu sektor finansial, operasional, pemasaran, dan sumber daya manusia. Tentunya, 4 hal tersebut menjadi hal yang fundamental. Jika kembali persoalan modal tadi yang saya singgung, modal banyak hanya menjadi bahan bakar saja dalam menjalankan sebuah perusahaan. Selanjutnya, akan ditentukan oleh 4 pilar tadi.
Finansial menjadi penting sebagai sistem pengelolaan dan alokasi dana yang akan digunakan perusahaan untuk menjalankan fungsi bisnisnya secara optimal. Tanpa ada pondasi finansial yang kuat, tentu alokasi dan aliran dana perusahaan tidak akan terpantau dengan cermat sehingga, hal tersebut bisa saja menimbulkan kerugian yang tidak diinginkan.
Operasional menjadi hal yang penting. Bagaimanapun juga, operasional menjadi jantung sebuah bisnis. Pada aspek ini, perusahaan akan membuat sebuah produk yang akan mereka tawarkan kepada masyarakat. Tentu, fungsi dan value dalam produk ini perlu memberikan solusi konkrit kepada pelanggannya. semakin dibutuhkan, pastinya akan semakin diincar. Namun, jika produk yang ditawarkan adalah produk yang umum ditemui, bahkan kompetitor yang bermain dalam ranah itu sudah menjamur, bagaimana cara menanganinya? Ya tentu dengan diversifikasi dan diferensiasi produk yang diperlukan.
Lalu, bukan hanya produk yang pikirkan. Namun, bagaimana menciptakan alur produksi yang efektif dan efisien. Tentunya semakin banyak sumber daya yang dibutuhkan, akan menambah juga cost (biaya) yang akan dikeluarkan, bahkan waktu yang terbuang bisa dengan sia-sia terlewati. So, pastikan tetap bijak dan matang dalam mempertimbangkannya.
Pemasaran merupakan senjata berikutnya. Betapa banyaknya produk yang menawan dan berkualitas justru tidak bisa berkutik. Hal ini tidak lepas dari konsumen yang tidak mengenali usaha dan produk yang Anda buat. Solusinya adalah marketing! Namun, bukan hanya sekedar bagaimana cara menjual produk tersebut. Pemasaran adalah sebuah rangkaian konsep bagaimana Anda menyampaikan produk dan bisnis Anda kepada pelanggan dari hulu ke hilir, mulai dari rencana rinci, kampanye produk, konversi, hingga layanan purna jual. Kalau belum paham, silahkan pelajari saja teori pemasaran.
Yang terakhir adalah sumber daya manusia. Ini yang kadang sering diabaikan oleh pelaku bisnis. Sepengalaman saya, walaupun saya berlatar belakang dari dunia SDM, saya mengatakan bahwa peran dan fungsi SDM dalam bisnis sangat amat vital. Alangkah banyaknya perusahaan yang akhirnya mengalami stagnasi pertumbuhan karena pengelolaan SDM yang tidak teratur. Segala pilar tadi yang sudah dibahas tidak akan menghasilkan apa-apa jika tidak dikelola oleh ahlinya. Maka dari itu, si manusia ini perlu Anda kelola dengan jeli dan efektif, sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang produktif dan profitable.
Berkaca dari 4 pilar bisnis tadi, apakah Anda telah mempersiapkan semuanya dengan baik? Dan bagi yang sudah baik, ingat! Bisnis itu dinamis! Jangan berpuas diri dengan apa yang sudah dicapai. Nokia, Kodak, dan Blacberry adalah senior kita semua yang sudah tertampar oleh kerasnya zaman.
Stay humble & foolish! :D