Apakah Visi dan Misi dalam Sebuah Perusahaan itu Penting?

Apakah Visi dan Misi dalam Sebuah Perusahaan itu Penting?

Beberapa waktu yang lalu, saya tengah disibukkan dengan agenda visit ke seluruh tim Produksi di perusahaan yang sedang saya tangani. Kurang lebih, ada sekitar 50 hingga 60 karyawan yang bekerja disana. Cukup banyak bagi sebuah perusahaan dalam skala UMKM.

Agenda visit itu saya inisiasikan bukan tanpa sebab, karena selama ini, saya cukup jengah mendengar kabar yang tidak sedap mengenai keharmonisan antara tim Office dengan tim Produksi. Bagi seorang HRBP, saya pun tergerak untuk mencari tahu mengenai penyebab hal tersebut. Usut punya usut, ada anggapan yang sudah sejak lama mengakar antara tim Office dan tim Produksi yang saling "benci", sehingga segala upaya untuk penanaman rekonstruksi visi misi perusahaan menjadi tidak tersampaikan, karena adanya kekhawatiran di sebagian tim Produksi yang akan diperlakukan semena-mena.

Melihat konflik ini yang menimbulkan potensi serius, saya memutuskan untuk melakukan visit dan jajak pendapat ke semua tim Produksi yang didampingi oleh Manajer dan Co-Manajer Produksi. Saya mencoba merangkul seluruh tim Produksi dengan pendekatan yang hangat. Tentunya cara itu saya lakukan demi keterbukaan dan kenyamanan tim Produksi dalam menyampaikan keluh kesahnya.

Dari 2 pekan pelaksanaan agenda visit ke seluruh tim Produksi, nampaknya sedikit mencairkan suasana. Saat ini, manajemen puncak aktif melakukan pembahasan solusi bersama atas segala aspirasi yang disampaikan oleh tim Produksi. Beberapa mispersepsi dan miskomunikasi pun mulai menemui benang merah yang sama. Kini, penyampaian visi dan misi perusahaan menjadi mudah untuk didiskusikan dan diterima oleh setiap karyawan, khususnya bagi sebagian tim Produksi yang merasa "trauma" akan dampak dari pembaharuan sistem.

***

Mungkin, setelah Anda membaca tulisan di atas, Anda bingung dan bertanya-tanya "Lho, mana pembahasan visi & misinya??" Yup! Memang dari penggalan cerita pengalaman saya tidak banyak berbicara mengenai visi dan misi. Tapi, saya mau menjelaskan bahwa adanya inisiasi program visit ke seluruh teman -teman Produksi merupakan cara saya mendamaikan konflik tersembunyi antara pihak Office dan Produksi.

Alasan saya mengadakan program tersebut dikarenakan adanya kemandegan dan resistensi atas penerimaan sistem baru serta visi & misi perusahaan untuk jangka waktu mendatang. Memang, saat saya datang ke perusahaan ini, sistem bisnis hanya dikelola dengan cara seadanya. Boro-boro visi dan misi, terkait kejelasan status karyawan, dan deskripsi kerja masing-masing saja masih ambyar. Ya, dalam arti lain, ketika ketiadaan sistem dan visi misi yang jelas, mengakibatkan munculnya persepsi mengenai "Visi & Misi" yang menyesuaikan kebiasaan itu.

Maka dari itu, adanya sistem serta visi dan misi, tentu menjadi kompas penting agar perusahaan mampu memahami tujuan besar perusahaan. Kalau tidak, maka tidak heran "Visi & Misi" ala ala kebiasaan yang berlaku menjadi "pilihannya". Konsekuensi adanya pembenahan sistem ini tentu memiliki dampak. Resistensi, protes, dan penurunan performa memang akan terjadi, tapi memang diperlukan. Ibarat orang sakit, kalau mau sembuh ya harus menelan obat yang pahit agar cepat sembuh.

Bagi saya, adanya sistem serta visi dan misi dapat menjadi layaknya "obat". Pahit, namun itu demi kebaikan bersama.