Tutupnya Startup Indonesia Suntikan Jeff Bezos

Tutupnya Startup Indonesia Suntikan Jeff Bezos

Perusahaan Jeff Bezos melakukan investasi di dua startup perdagangan digital, Ula dan Lummo, pada akhir 2021 dan awal 2022. Lummo dilaporkan menutup program Bukukas untuk sementara, sementara Ula dilaporkan merugi.


Berdasarkan laporan keuangan yang diajukan perusahaan induk yang terdaftar di Singapura itu kepada Accounting and Corporate Regulatory Authority (ACRA), kerugian awal Ula pada 2021 meningkat 4,3 kali lipat dalam setahun atau laba bersih. Kerugian sebesar $1,943 miliar tahun ini,” menurut laporan keuangan yang dikutip DealStreetAsia pada Senin (15/5). Terutama karena kenaikan beban pokok penjualan dan beban yang lebih tinggi sepanjang tahun. Katadata.co.id mengkonfirmasi hal ini kepada Ula melalui email. Tapi tidak ada jawaban. Akhir tahun lalu, startup Ula mem-PHK 134 karyawan atau 23% dari total tenaga kerja. Ula mengatakan, perusahaan berkembang pesat saat didirikan pada Januari 2020 dan menarik minat investasi yang signifikan pada 2020 dan 2021. Namun, situasi mulai sulit di tahun lalu. “Kami telah mengerjakan berbagai inisiatif untuk mengatasi tantangan ini dengan mengurangi biaya operasional, meningkatkan efisiensi penjualan, mengubah praktik perjalanan, dan menghemat biaya operasional server,” kata Ula dalam siaran pers. Pada saat yang sama, startup Lummo menutup aplikasi Bukukas pada akhir bulan ini (26 Mei). Startup ini juga disebut sedang mempertimbangkan merger dengan Mobile Premier League atau MPL. Startup Lummo sebelumnya dikenal sebagai Bukukas. Startup ini berganti nama pada Januari 2022


Awal Lummo sebelumnya disebut Bukukas. Startup ini berganti nama pada Januari 2022. Ada rumor di jejaring sosial bahwa startup Lummo mengirimkan pesan kepada pengguna bahwa layanan Bukukas akan dinonaktifkan. "Aplikasi Bukukas tidak bisa digunakan lagi setelah 26 Mei," kata screenshot yang beredar di Twitter. Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, aplikasi Bukukas sudah tidak tersedia lagi di Google Play Store. Katadata.co.id membenarkan hal tersebut dan mengabarkan bahwa Lummo sedang mempertimbangkan merger dengan MPL. Tapi tidak ada jawaban.


Menurut Ken, startup Lummo belum menemukan produk yang cocok di pasaran. Menurut sumber tersebut, setelah lebih dari tiga tahun mengembangkan berbagai perangkat lunak atau software untuk UKM, pendapatan Lummo tidak seberapa. Sekarang "perusahaan sedang mempertimbangkan opsi untuk mengembalikan sisa dana kepada investor atau menjualnya," kata The Ken pekan lalu (5 September). "Penjualannya akan sulit tapi Lummo masih memiliki aset berupa sisa tim dan uang tunai," tambah sumber tersebut. Sementara menurut sumber lain, Lummo dan MPL sedang mempertimbangkan kemungkinan merger, namun hasilnya belum pasti. Startup Lummo mengumpulkan $80 juta dalam pendanaan Seri C pada Februari 2022, dipimpin oleh Tiger Global dan Sequoia Capital India. Investor lain yang terlibat adalah Ekspedisi Bezos.


Pada Juni 2022, startup Lummo melakukan PHK. Sekitar setengah dari karyawan yang terkena dampak bekerja di India, menurut Ken. Sedangkan pada Oktober 2021, startup Ula menghimpun pendanaan Seri B sebesar $87 juta atau sekitar Rp1,24 triliun. Investasi tersebut dipimpin oleh Prosus Ventures, Tencent dan B-Capital. Investor lain yang terlibat adalah Ekspedisi Bezos. Selain itu, ada beberapa investor dari Asia Tenggara yang terlibat, yakni investor dari Gojek, Northstar Group, AC Ventures, dan Citius. Ekspedisi Bezos adalah perusahaan manajemen pribadi yang dimiliki oleh Jeff Bezos, orang terkaya ketiga di dunia menurut Bloomberg Billionaires Index.  


Sumber

https://katadata.co.id/desysetyowati/digital/646217b65a97d/nasib-startup-indonesia-disuntik-jeff-bezos-dikabarkan-tutup-dan-rugi


Temukan Artikel & Berita menarik lainnya di seleksa.id