Pentingnya 'Triple-C' Dalam Persaingan Dunia Profesional Part 1

Pentingnya 'Triple-C' Dalam Persaingan Dunia Profesional Part 1

Beberapa waktu yang lalu, saya mengikuti sesi "Graduation & Closing Program Internship" di sebuah lembaga pengembangan diri. Ada banyak intern yang berpartisipasi pada gelombang kali ini. Tapi, perlu dipahami, disini saya tidak bertindak sebagai intern-nya, melainkan sebagai fasilitator karena saya memang sudah bergabung sejak 4 tahun yang lalu dalam lembaga ini. sebuah pengalaman baru yang membuat saya belajar banyak dari program ini. FYI, hal ini merupakan program resmi pertama dari lembaga ini untuk membuka kuota internship secara masif.


Dalam sesi ini, salah satunya kita melakukan sesi ngobrol dengan beberapa intern. Mostly, memang ini pengalaman pertama dari anak-anak intern untuk mengikuti proses magang yang dilaksanakan secara formal dan profesional. Tentunya, saya berharap ini merupakan hal yang progresif dan konstruktif untuk mereka.


Ada banyak hal menarik dalam keseluruhan proses pada agenda tersebut. Namun, salah satu hal menarik yang saya capture adalah wejangan dari Direktur Utama lembaga. Salah satunya, beliau memberikan sebuah pesan yang menarik, khususnya bagi saya. Beliau menyampaikan pentingnya proses dalam mengembangkan karir. Menariknya, beliau memulai dari poin penting untuk mengusai 3 kompetensi agar mampu bersaing dan sukses dalam dunia karir yang beliau sebut dengan "Triple-C".


Apa saja itu??


  1. Creative Thinking
  2. Critical Thinking
  3. Connection


Mari kita bahas satu persatu. Beliau menyampaikan, kalau Creative Thinking menjadi salah satu hal yang wajib dikuasai. Ya, saya jelas setuju. Creative Thinking adalah kemampuan dimana seseorang dapat menemukan berbagai opsi dan solusi dari apapun yang dihadapinya. Yang namanya masalah pasti akan selalu ada. Namun, tidak semua orang memiliki kemampuan tangkas dan bandel dalam menghadapi masalah.


Coba saya akan bagikan sebuah cerita, sepengalaman saya dalam berkarir di dunia HR, saya masih banyak menemui para frreshgraduate yang hanya mengajukan ijazah dan SKPI nya sebagai satu-satunya modal. Setiap saya bertemu kandidat seperti ini, batin saya selalu mengatakan, "Apa nggak kepikiran kalau kamu kerja itu harus siap dengan konsekuensi?". Artinya, setiap hal yang akan ditugaskan kepada kandidat ketika bekerja akan dituntut untuk melakukan tugasnya dengan baik dan tepat. Masalahnya, dalam bekerja, kita membutuhkan bebagai keterampilan yang spesifik, dan biasanya, hal tersebut tidak didapatkan dalam proses perkuliahan. Maka dari itu, Anda perlu perlu mencari solusinya. Anda bisa mengikuti pelatihan, mengikuti program pengembangan diri, dan hal menarik lainnya yang dapat menambal kemampuan yang Anda butuhkan yang tidak Anda dapatkan semasa kuliah.


Lanjut di bagian 2.