56% Karyawan Yang Berkerja Di Start Up Ingin Resign
Hingga 56% karyawan di perusahaan rintisan dan raksasa teknologi di seluruh dunia berencana untuk keluar atau mengundurkan diri tahun ini. Meski masifnya sektor digital telah berakhir perekrutan alias PHK sejak tahun lalu. Informasi tersebut berdasarkan laporan EC "10 Lebih Banyak Peluang untuk Perusahaan Teknologi di 2023". "Beberapa bulan lalu, tantangan SDM terbesar industri teknologi adalah 'The Great Resignation,'" Selasa (14/02).
Sebagian besar startup dan raksasa teknologi ingin berhenti atau hengkang, salah satunya karena restrukturisasi pekerjaan di masa pandemi Covid-19. Sedangkan tujuan para pekerja startup dan raksasa teknologi adalah meninggalkan pekerjaannya saat ini, seperti:
Better Pay Better Social Program Peluang Karir Baru Startup dan raksasa teknologi memang melakukan PHK besar-besaran sejak tahun lalu. Namun, industri ini justru menghadapi kekurangan tenaga kerja untuk mendukung pertumbuhan bisnis jangka panjang. Susan Robinson, direktur EY Global TMT People Advisory Services, mengatakan bahwa ketika perencanaan rumit, perusahaan perlu menyeimbangkan tenaga kerja dengan mengambil langkah-langkah berikut:
Mempertahankan keunggulan Mendefinisikan ulang pengalaman kerja hybrid Membangun tim dengan latar belakang keanggotaan yang beragam dan budaya inklusif. Mengantisipasi Kekhawatiran Pekerja “Termasuk menerapkan paket gaji yang menarik dengan rasa hormat dan kesejahteraan,” ujarnya.
Selain itu, pengusaha merekomendasikan restrukturisasi kerangka karir untuk mendukung mobilitas internal antara peran yang berbeda dalam perusahaan.
Sumber : https://katadata.co.id/desysetyowati/digital/63ec521167142/riset-56-pegawai-startup-dan-raksasa-teknologi-ingin-resign