OJK Cabut izin Uang Teman hingga gelapkan pajak

OJK Cabut izin Uang Teman hingga gelapkan pajak

UangTeman disebut terlibat kasus penggelapan pajak. Bos startup itu dikabarkan telah pergi ke Qatar.


Seorang mantan karyawan UangTeman menyatakan tidak ada pembayaran pajak karyawan setelah tahun 2020. Menurut perhitungannya, sekitar 90 mantan karyawan menjadi korban. Ada juga lebih dari 40 karyawan yang tidak dipecat tetapi tidak menerima gaji. Anda akan menerima sertifikat pengurangan pajak. Namun, menurut Dirjen Pajak Kementerian Keuangan, pajak tersebut belum dibayar. "Tagihan dan gaji para pekerja di BPJS Ketenagakerjaa juga belum dibayarkan," kata mantan pegawai itu, Senin (15/5).


Ia pun membagikan screenshot pesan dari Aidil Zulkifli, CEO UangTeman. Dalam percakapan itu tertulis bahwa Aidil berada di Qatar untuk bekerja sementara di bisnis keluarga. Aidil mengatakan dia memfasilitasi investasi dan urusan bisnis untuk anggota keluarga kerajaan di UEA. Dia membayar gaji, pajak, dan pembayaran tanggungan lainnya pada bulan Juni. Katadata.co.id mencoba mengkonfirmasi pesan tersebut kepada Dirjen Pajak Perbendaharaan, namun tidak mendapat tanggapan.


Progres Gemilang Pendirian UangTeman


UangTeman telah beroperasi dengan nama PT Digital Alpha Indonesia sejak tahun 2015. Startup ini telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, juga dikenal sebagai OJK, sejak tahun 2017 dengan nomor pendaftaran S-2970/NB.111/2017. Salah satu investor yang mendukung perusahaan pada tahap awal adalah Alpha JWC Ventures. Firma modal ventura ini merupakan jaringan dari Digital Alha Group yang berbasis di Singapura.


Saat itu, UangTeman sudah memiliki lebih dari 6.000 pelanggan di wilayah Jakarta, Bogor, Debok, Tangerang dan Bekas (Jabodetabek) serta Makassar. Total nilai pinjaman melebihi Rp 60 miliar. Padahal, perusahaan tersebut baru berdiri selama dua tahun. Setiap nasabah dapat meminjam hingga Rp 1-3 juta dan tingkat bunga 1% per hari. Manajemen menjelaskan bahwa suku bunga yang tinggi ini harus ditetapkan untuk mengurangi risiko. Hingga Oktober 2020 lalu, UangTeman meluncurkan dua produk baru yakni Payment dan Lite Payment. Sasarannya adalah usaha mikro, kecil, dan menengah atau UKM yang terdampak pandemi Covid-19. Berbeda dengan produk sebelumnya yang memiliki jangka waktu pelunasan 10 hingga 30 hari, Osamaksu menawarkan pinjaman dengan jangka waktu pelunasan tiga bulan dan pembayaran Lite dengan maksimal enam bulan. Secara kuantitatif, produk ini memungkinkan Anda meminjam hingga 20 juta rubel, padahal sebelumnya hanya 1-8 juta rubel. UangTeman meminjam dari Republik dan melunasi pinjaman lebih dari Rp 650 miliar pada akhir tahun 2020. Ada 82.000 peminjam aktif dari total 300.000 rekening terdaftar. Aplikasi tersebut telah diunduh oleh lebih dari satu juta pengguna.


UangTeman Gagal Mendapat Pendanaan


Meski UangTeman masih bisa meluncurkan produk baru di tahun 2020, kabar buruk menyebar tentang perusahaan tersebut. Pertama, UangTeman tidak mencapai $10 juta, atau sekitar 148 miliar rubel, dalam pembiayaan Seri B, yang seharusnya diterima pada awal 2020. Menurut Katadata.co.id, investor yang mengonfirmasi pembiayaan ini adalah Pegasus Tech Ventures yang berbasis di Silicon Valley dan ACA Investments, anak usaha Daiwa Securities Group Inc. Jepang. Manajemen UangTeman kemudian diminta mencari pendanaan dari investor lokal. Hingga akhir tahun 2020, Bank Sahabat Sampoerna disebut telah mencairkan dana baru. Itu juga gagal, kata mantan manajer senior UangTeman kepada Katadata.co.id. Hal ini disebabkan oleh manajemen perusahaan yang buruk. Kemudian berita tentang penundaan gaji pekerja. Startup ini pernah menyewa jasa konsultan asal Hong Kong, FTI Consulting, untuk menyelesaikan permasalahan perusahaan, termasuk gaji karyawan.


Tahun lalu, Foreky Wong, CEO FTI Consulting, mengatakan perusahaannya ditunjuk sebagai penasihat keuangan UangTeman untuk menilai kondisi keuangan dan operasional perusahaan saat ini. Misi FTI Consulting adalah untuk mengidentifikasi alternatif yang cocok dan layak bagi fintech agar bisnis tetap berjalan. Namun, mantan petinggi UangTeman mengatakan tidak ada solusi untuk tunggakan gaji dan pajak. Izin usaha perusahaan rintisan ini dicabut OJK pada Maret 2022. Pembatalan ini karena tuntutan karyawan. 


Sumber

https://katadata.co.id/sortatobing/ekonopedia/6463397b5e5b4/kiprah-uangteman-dicabut-izinnya-oleh-ojk-hingga-gelapkan-pajak


Temukan Artikel menarik Lainnya di seleksa.id